Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB menegaskan komitmennya untuk terus mengusung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai 2014. Partai ini pun mewanti-wanti gerakan yang ingin pemakzulan.
"Kalau terjadi pemakzulan, pasti berbagai segmen politik memandang ini momentum tepat untuk memasukan ideologi baru. Itu berbahaya," kata Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini kepada wartawan, Minggu 27 Februari 2011.
PKB, kata Helmy, tidak ingin memberikan ruang bagi gerakan pemakzulan yang didompleng aksi anarki. Sikap PKB ini, sambungnya, berkaca pada situasi Timur Tengah yang kini bergolak seperti di Mesir dan Libya. "Ada kelompok yang memaksakan kita supaya sama seperti Mesir dan Libya. Kita jangan latah gerakan di Mesir dan Libya meskipun kita negara Islam terbesar," kata dia.
Menurut Helmy, Indonesia jangan sampai seperti negara-negara demokrasi yang kembali ke bentuk otoriter karena ketidakstabilan dalam menjalankan tahap-tahap demokrasi. "Harus sabar dalam berpolitik. Kalau (presiden) diturunkan di tengah jalan, kami khawatir pelajaran pahit di negara-negara itu terulang," sambungnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa PKB menemukan ada gerakan yang tidak murni dan tidak mendasar. Dia lantas mencontohkan tuduhan kebohongan yang dialamatkan kepada pemerintah. "Data pemerintah kan dari lembaga independen, BPS. Ada pencapaian target sekian dan belum tercapai sekian. Lalu ini disebut kebohongan," tegasnya
Minggu, 27 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)